Thursday, November 25, 2010

Organ Cantikmu..

Aku tak bisa menutup harimu tanpa sedikit saja lirik memujimu untukmu di esok pagi.
Tatap mengagungkan organ indah itu.
Terimakasih..
Aku puas memandangnya sehari tadi.
Aku senang menatapnya lama sehari tadi.
Terimakasih untuk rindu yg kau perbolehkan untuk kulepaskan.
Dan terimakasih untuk rindu yg akan hadir sesudahnya.
Yg aku yakin akan lebih hebat.
Tertidurlah kini.
Buat organ itu terpejam sejenak.
Buat dia tenang sesaat.
Salam malam untukmu saat ini.
Salam pagi untuk organ itu esok hari.

Indahnya Mencintaimu..

Aku miliki rasa ini bukan karena kau cantik
Toh mantanku sebelum kau jauh lebih menarik
Aku sayangimu
bukan karena temenmu sianu itu selalu melebih-lebihkanmu dimataku
Aku mencintaimu bukan karena kau punya Bapak
Yang mulai berhasil denganku kompak
Aku bahkan semakin mencintaimu gadis
Bukan karena tatapan mamakmu yang dulu sadis kini berubah manis
Atau bukan karena anjing piaraanmu yang konon galak
Kini kian berperasaan dan mulai jinak
Aku ciptakan semua ini bukan karena kau ahli merayu
Meski kuakui kau memang selalu sukses membuatku layu
Hatiku miliki rindu
Bukan saat kau berani memelukku
Ragaku terpuaskan
Bukan saat kau selalu berani menciumku duluan
Banggaku saat denganmu
Bukan karena kau selalu tau isi kepalaku
Ya kau memang selalu mengerti isi ubun-ubun ini
Mandiri
Mau gerak sendiri
Jiwaku segar
Bukan karena saat kuajak ngemil jagung bakar
Selalu kau yang bayar
Atau saat kita makan di si Samun sana
Selalu kau yang keluarkan dana
Atau bukan juga karena mie capcai si Harmonis
Yang kerap kuterima gratis
Indah mencintaimu
Bukan saat kau isi pulsaku
Yang meski seringan cuma 5ribu
Tanpa itu semua aku akan tetap mengejarmu
Memburumu
Hanya karena 1hal padamu yang selalu membuatku bersyukur
1hal yang selalu bisa mengajakku akur
1hal itu, kau JUJUR..

Biarkan aku Tetap Mengkhawatirkanmu..

Kau yang disana
Yang pernah memilih meninggalkanku
Jika nanti kau bersedih
Siapa yang akan menghiburmu?
Jika nanti kau menangis
Siapa yang akan menyeka air matamu dengan jemarinya?
Jika nanti kau ingin marah
Siapa yang akan kau jadikan tempatmu mengeluh?
Jika nanti kau ingin bercerita tentang hari-harimu yang membosankan
Siapa yang akan mendengarkanmu?
Jika nanti kau ingin bercanda
Siapa yang akan tertawa lucu untukmu?
Jika nanti kau ingin tertawa lepas
Siapa yang akan menatap indah senyummu dan kemudian berkata
"Kau cantik bila tertawa lepas"
Jika nanti kau ingin bermanja
Siapa yang akan menyediakan dada bidang untukmu?
Sudah adakah seseorang itu?
Jika memang ya Bolehkah aku untuk tetap mengkhawatirkanmu?
Biar tenang aku
Karena ini aku
Yang memang sudah terbiasa memperhatikanmu
Dan akan tenang aku jika tetap begitu
Meyakinkan diriku bahwa kau baik-baik saja
Meski tak lagi sekerap dulu
Karena batasan itu telah ada
Biarkan aku mengkhawatirkanmu..

Aku Ingin Rasakan Hujan

Kala itu mendung
Tak bergelayutan awan-awan putih yang biasanya abstrak
Hitam
Bahkan kian hitam
Makhluk-makhluk kecil disana tak lagi riuh bermain riang
Menatap aku pada warna kelam didepanku
Dan membelakangi warna cerah dibelakangku
Enggan aku beranjak dari tempatku yang sama sekali tak teduh
"Aku ingin rasakan hujan"
Tanpa angin gaduh hanya tenang
Tanpa gemuruh hanya lengang
Tutup mulutmu wahai kau yang mengajakku berteduh
Enyahlah jangan memanggilku
Menyingkirlah kau yang hendak menyaungiku dengan jaket putih lusuhmu
Jangan ganggu aku
Aku ingin rasakan hujanku
Aku ingin nikmati tetes pertamanya menyentuh wajahku
"Aku ingin rasakan hujan".

Aku Ingin Rasakan Hujan

Kala itu mendung
Tak bergelayutan awan-awan putih yang biasanya abstrak
Hitam
Bahkan kian hitam
Makhluk-makhluk kecil disana tak lagi riuh bermain riang
Menatap aku pada warna kelam didepanku
Dan membelakangi warna cerah dibelakangku
Enggan aku beranjak dari tempatku yang sama sekali tak teduh
"Aku ingin rasakan hujan"
Tanpa angin gaduh hanya tenang
Tanpa gemuruh hanya lengang
Tutup mulutmu wahai kau yang mengajakku berteduh
Enyahlah jangan memanggilku
Menyingkirlah kau yang hendak menyaungiku dengan jaket putih lusuhmu
Jangan ganggu aku
Aku ingin rasakan hujanku
Aku ingin nikmati tetes pertamanya menyentuh wajahku
"Aku ingin rasakan hujan".

Ciuman Itu.. Bag 2

Aku lengang menyepi
Kini sunyi,sendiri
Hanya aku dan khayal ini disini
Ada bayangmu sedaritadi menemani
Tentangmu yg memang tak bisa kuhindari
Kau adalah satu hal yg tak bisa kutepis pasti
Senantiasa menggelayuti aku Si Pelamun Sejati
Bait ini tentang ciuman itu
Ya..
Tentang kecupan hangat itu
Tentang sebuah indah berikutnya yg kuperoleh darimu
Ada ketulusan disana
Ada kesucian dibalik nikmatnya
Desahmu menyuruhku mengistimewakanmu
Kau menggeliat menyadarkanku kaulah Si Spesial itu
I Love U.

Kau Dan Khayal Ini..

Menelusur aku dilamun.
Mencari sosok itu.
Itu sosokmu..
Berkhayal akan dirimu.
Berkhayal akan kebersamaan kita kemarin.
Mengulang adegan-adegan indah itu dibenak.
Mengarang sedikit adegan tambahan yang kukarang sendiri.
Tersenyum tipis untuk itu.
Kemudian bungkam menikmati telusuran angan yang kian jauh.
Aku merindukanmu sayang..
Menunggu nyatamu untuk kurekam demi lamunku esok.
Memperjelas sosok itu dibenak.
Datanglah..
Bermanjalah lagi..
Bersandar dibahuku seraya membahas hal-hal sesukamu.